Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Whoosh, Si Kereta Cepat yang Canggih dan Nyaman

Whoosh,Si Kereta Cepat yang Canggih dan Nyaman (foto/ist)

Jakarta, PorosBali.com- Manajemen Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pengelola Whoosh, kereta berkecepatan 350 km per jam rute Halim (Jakarta), Padalarang (Jawa Barat) hingga ke Tegalluar Summarecon ternyata 40 persen sahamnya masih dimiliki China, sementara Indonesia memang mayoritas yakni memiliki 60 persen saham KCIC.

Hal itu disampaikan Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti saat menerima kunjungan OJK Provinsi Bali yang dipimpin Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Irhamsah bersama 30 wartawan dari media cetak, elektronik dan media online di Bali, Selasa (3/12/2024). 

Dari 60 persen saham Indonesia di KCIC, struktur kepemilikannya terdiri atas KAI 51,37 persen, WIKA 39,12 persen, PTPN VIII 8,30 persen, serta Jasa Marga 1,21 persen. Sementara 40 persen saham China dimiliki lima perusahaan seperti CFJC, CREC, Sinadydra, CRRC, dan CRSC dengan jumlah total investasi mencapai 7,2 miliar dolar.

Sedangkan gagasan kereta api cepat ini dimulai pada 2015 saat kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan melakukan groundbreaking pada 2016 serta mulai pembangunan rel pada 2018. Pada 15 September 2023 mulai melakukan uji coba tidak berbayar. 

"Masyarakat telah merasakan sensasi perjalanan menggunakan kereta Whoosh yang berkecepatan 350 km/jam dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya," katanya.

Baca Juga: Bangun Pariwisata Berkelanjutan, BI dan PHRI Bali Dorong Produk Lokal dan Perlindungan Konsumen 

Dengan adanya Whoosh waktu bepergian masyarakat menjadi sangat efisien dimana jika jalan darat dari Jakarta ke Bandung dengan kendaraan membutuhkan waktu hingga 3 jam. "Dengan menggunakan Whoosh, waktu tempuh hanya 30 menit saja. Sejak Oktober 2024, Whoosh sudah mengangkut 6,5 juta penumpang,” jelasnya.

Emir Monti menyebut Whoosh selain canggih dari sisi teknologi juga dilengkapi dengan sistem pengamanan tinggi juga tersedia deteksi cuaca, petir, dan sebagainya. Whoosh juga dilengkapi dengan feeder penghubung dengan kereta api, bus, dan alat transportasi lainnya sehingga semuanya terhubung.

Lebih jauh Emir Monti menerangkan bahwa ada beberapa jenis tarif untuk first class Rp 600.000, second class Rp 400.000, untuk economic class dinamis antara Rp 200.000 hingga Rp 350.000. Ia memastikan akan ada pengembangan rute-rute baru seperti ke Surabaya. Untuk jalur Surabaya, KCIC masih melakukan kajian dan menjadi kebijakan pemerintah dimana KCIC akan menjadi pelaksana.

"Hingga kini KCIC belum mengantongi keuntungan. Ini investasi jangka panjang, untuk break event point (BEP) saja masih memerlukan waktu,” terangnya. (pbm7)


TAGS :

Komentar