Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Diduga Abaikan Keselamatan Kerja dan Prokes Covid-19, Warga datangi Proyek Embung Sanda

Proyek Embung di Desa Sanda Pupuan Tabanan

Tabanan, PorosBali.com- Ditengarai mengabaikan Protokol Kesehatan (prokes) Covid-19, Puluhan Warga Desa Sanda Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan menggerudug kegiatan proyek embung di desa setempat, untuk melakukan inspeksi, pada Minggu (13/9) lalu.

Dipimpin Bendesa Adat Sanda, I WAYAN ARTANA didampingi Kelian Banjar dan staf beserta puluhan pecalang. Aksi itu tidak lain untuk mengkroscek jumlah pekerja. Pasalnya selama kegiatan berlangsung para pekerja yang dilibatkan sama sekali abai keselamatan kerja (K3) dan juga tidak menggunakan masker ditengah mewabahnya Virus Corona Covid -19.

"Sidak yang kami lakukan guna menekan penularan wabah corona di Desa Sanda "Ucap seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut, Sabtu (19/09/20).

Dijelaskan, ada beberapa point yang menjadi sorotan sidak warga, diantaranya jumlah tenaga pasang batu, tenaga operator alat berat, tenaga beton cor, pun juga mempertanyakan sejak kapan tenaga kerja itu didatangkan.

"Setahu kami, mereka yang dilibatkan sudah bekerja tanpa adanya surat lapor diri dari Desa asal ke desa sanda "imbuhnya.

Sebagian pekerja yang dilibatkan didatangkan dari Singaraja dan Jawa. Bahkan, selain sidak, warga juga mempertanyakan kesepakatan pihak kontraktor terkait pekerja lokal dalam proyek tersebut. Sebab, sebelum proyek dimulai, warga Sanda telah melakukan pertemuan dengan pihak kontraktor.

"Melalui pertemuan waktu itu didapatkan beberapa point kesepakatan, diantaranya memperkerjakan tenaga lokal," tandasnya.

Untuk diketahui pembangunan Embung Sanda di kecamatan pupuan Kabupaten Tabanan itu milik Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali - Penida. Sumber dana dari APBN Tahun 2000, dengan biaya Rp 7,697 miliar lebih, yang dikerjakan oleh PT Jangkar Sejati Utama dengan waktu pelaksanaan 192 hari kalender.

Hingga berita ini ditayangkan karena pihak kontraktor red- PT Jangkar Sejati Utama sulit untuk dihubungi, ditemui di kantornya selalu sedang tidak berada di tempat," katanya (Pbm4)


TAGS :

Komentar