Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Kuliah di ITB STIKOM Bali Sambil Magang Online di Singapura dan Digaji

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan

Denpasar, PorosBali.com- Dalam situasi pandemi Covid-19, ITB STIKOM Bali menawarkan program kuliah yang sangat menggiurkan bagi anak-anak Bali. Selain kuliah di ITB STIKOM Bali para mahasiswa juga mendapat kesempatan magang secara online di berbagai perusahaan asing yang berkantor di Singpura dan mendapar gaji atau uang saku lumayan besar.  Program ini untuk mahasiswa angkatan 2019, 2020 dan mahasiswa baru angkatan 2021.


“Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri jadi mahasiswa ITB STIKOM Bali di laman http://siap.stikom-bali.ac.id/  lalu daftar ikut magang https://siapmagang.stikom-bali.ac.id/,” kata Dr. Dadang Hermawan, Rektor ITB STIKOM Bali saat ditemui di kampusnya, di Renon, Denpasar, Senin (23/08/2021).

 
Program kuliah sambil magang online di Singapura ini resmi diluncurkan oleh Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan di sela perayaan Dies Natalis ke-19 ITB STIKOM Bali  bertempat di aula ITB STIKOM Bali, Selasa (10/08/2021), atau sehari setelah Dr. Dadang Hermawan didampingi Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi, I Made Sarjana, SE, MM serta Direktur Kerja Sama, Pemasaran dan Humas Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom, menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan pendiri dan  CEO dan Lithan Edu Claas Singapura pada 09 Agustus 2021. 
Dadang Hermawan menjelaskan, bidang magang yang ditawarkan Lithan Edu Claas Singapura (Lithan Academy Singapura) adalah Digital Bisnis bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Bisnis Digital dan Prodi Manajemen Informatika. Software Engineering bagi mahassiwa Prodi Sistem Komputer, Prodi Teknologi Informasi, dan Prodi Manajemen Informatika. Lalu ada juga Digital System Adminitration  untuk mahasiswa dari Prodi Sistem Informasi, dan Prodi Manajemen Informatika.
Disebutkan, magang ini khusus untuk mahasiswa ITB STIKOM Bali program S-1 atau D-3 angkatan 2021, 2020 dan 2019 kelas reguler (tidak termasuk kelas karyawan dan kelas internasional), dengan usia maksimal 35 tahun. Menariknya lagi, para mahasiswa tidak perlu ke Singapura untuk mengikuti magang tetapi tetap tinggal di Bali atau Indonesia, karena magang dilakukan secara online.


“Buat kami, di saat ulang tahun ke-19, ada rezeki datang tak terduga. Setelah kami dipercaya oleh BUMN-BUMN besar di Indonesia, kini kami dipercaya oleh industri besar di Singapura melalui Lithan. Inilah wujud terobosan ITB STIKOM Bali dalam Program Kampus Merdeka. Untuk mengikuti program magang Singapura ini, para mahasiswa hanya membayar biaya kuliah tahun pertama saja, sebesar Rp 18.000.000 atau bisa dicicil dua kali masing-masing Rp 9.000.000. Jika mahasiswa tidak punya uang sebanyak itu tetapi ingin mengkuti program ini, maka bisa menggunakan pinjaman dari Bank Fajar (grup kami) sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank Fajar,” kata Dadang Hermawan.


Dia menambahkan, untuk biaya kuliah pada tahun kedua hingga tahun keempat dibayar langsung oleh perusahaan penerima peserta magang di Singapura sehingga praktis para mahasiswa kuliah secara gratis. Selain itu, sejak tahun kedua para mahasiswa sudah mendapat uang saku dari perusahaan magang tersebut, yang besarannya sesuai angkatan kuliah di ITB STIKOM Bali.


“Untuk angkatan 2021, peserta magang mendapat uang saku pada tahun kedua sebesar Rp 1.500.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp 3.000.000 per bulan, dan tahun keempat mendapat uang saku sebesar Rp 3.750.000 per bulan. Untuk angkatan 2020, tahun   kedua mendapat uang saku Rp 1.700.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp 3.400.000 per bulan, dan tahun keempat mendapat uang saku sebesar Rp 4.350.000 per bulan. Untuk angkatan 2019, tahun kedua mendapat uang saku sebesar Rp 1.800.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp 3.600.000 per bulan dan keempat mendapat uang saku Rp 4.600.000 per bulan,” beber Dadang Hermawan.

“Uang saku per bulan itu minimal, bisa naik tergantung kinerja perusahaan maupun kinerja peserta magang,” tukasnya.


Menurut Dadang Hermawan, Syarat utama mengikuti program ini adalah ada kemampuan berbahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan. Tidak perlu ijazah TOEFL, yang penting lancar berbahasa Inggris. Atau pada tahun pertama itu bisa mengikuti kuliah sambil kursus bahasa Inggris.
Lalu bagaimana mekanisme kuliah sambil magang ini? Menurut Dadang Hermawan,  pada tahun pertama, perkuliahan dilakukan secara daring full time oleh pihak Lithan Academy Singapore (Lithan Edu Class Singapura) dengan total durasi perkuliahan sekitar 2.000 jam dan didamping oleh dosen ITB STIKOM Bali. Menjelang kuliah tahun pertama berakhir (sekitar 2 bulan sebelumnya), para mahasiswa akan disalurkan magang ke berbagai perusahaan yang berkantor di Singapore  dengan mengikuti prosedur rekruitmen yang berlaku di perusahaan tersebut. Tahun kedua sampai dengan keempat (3 tahun), para mahasiswa akan melaksanakan magang secara online sambil tetap kuliah, baik yang diberikan pihak Singapore (sekitar 90 jam per semester) maupun pihak kampus (sesuai dengan kurikullum kampus).


“Magang dilakukan dari hari Senin sampai dengan Jumat (40 jam) dan kuliah dilakukan di hari Sabtu dan Minggu atau di malam hari. Kuliah yang diberikan oleh mitra di Singapura dilakukan dalam bahasa Inggris  dan selalu didampingi oleh dosen dari ITB STIKOM Bali. Perkuliahan yang diberikan oleh ITB STIKOM Bali menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Tugas akhir atau skripsi dapat dibuat dengan menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia,” terang Dadang Hermawan.


Wakil Rektor III ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana menambahkan, melalui program kuliah sambil magang online di Singapura ini, ITB STIKOM Bali telah mewujudkan kerja dari Bali untuk dunia.

“Inilah wujud nyata work from Bali to the world,” sebut I Made Sarjana. (Pbm2)


TAGS :

Komentar