Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Sosialisasi Stunting di Buleleng Ny Putri Koster Singgung Pentingnya Kesehatan Fisik dan Mental

Ketua tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster Dialog Interaktif dengan tema 'Cegah Stunting Melalui Pola Asuh" bertempat di RRI Singaraja, Senin (15/8/2022).

Buleleng, PorosBali.com- Pencegahan stunting sangat penting mengingat stunting berdampak pada kesehatan fisik dan mental dari generasi emas penerus bangsa di masa yang akan datang. Hal itu  diungkapkan, Ketua tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster Dialog Interaktif dengan tema 'Cegah Stunting Melalui Pola Asuh" bertempat di RRI Singaraja, Senin (15/8/2022).

"Meskipun angka stunting di Provinsi Bali relatif rendah daripada angka rata rata tingkat nasional, upaya pencegahan harus terus digelorakan agar angka stunting bisa terus kita tekan bahkan mencapai nol kasus," ujar Ny. Putri Koster.

Ia menyebutkan,  penyebab terjadinya stunting ada banyak faktor baik itu faktor gizi, pendidikan, kemiskinan termasuk di dalamnya pola asuh. Terkait pola asuh di dalam keluarga, ia kembali mengingatkan pentingnya peran serta seluruh anggota keluarga dalam pola asuh anak terutama di 1000 hari usia tumbuh kembang anak.

"Pola asuh yang saling asah, asih dan asuh diterapkan dalam keluarga di samping pemenuhan terhadap kebutuhan akan gizi, pendidikan, komunikasi serta sanitasi yang sehat di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya perhatian gizi serta kesehatan dari para remaja putri yang nantinya akan menjadi calon calon ibu yang akan mengandung, melahirkan serta mengasuh anak anak mereka yang merupakan generasi bangsa di masa yang akan datang. 

Terlebih, di tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi sehingga generasi yang lahir sekarang akan menjadi pemimpin bangsa di masa akan datang, dengan demikian kita jangan sampai lengah, kita jaga pola makan, pola hidup serta pola asuh dari para remaja putri kita remaja putri diingatkan bagaimana menjaga kesehatan tubuh, istirahat yang cukup, makanan yang bergizi sehingga mereka tidak mengalami kekurangan energi kronis ataupun anemia akut.

Ia meminta seluruh kader PKK untuk bergerak untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya stunting baik melalui sosialisasi maupun edukasi 
"Sehingga tumbuh kesadaran di tengah masyarakat untuk bergotong royong, bersinergi dalam upaya menjaga kesehatannya yang dimulai dari kesehatan diri sendiri dan keluarga sehingga akan terwujud anggota keluarga yang sehat, terasah kecerdasannya, berdaya guna, berakhlak mulia dan berbudi pekerti sehingga tercipta anakku sehat,bangsaku kuat," pesan Putri Koster.

Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr.Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., M.A.R.S yang juga hadir dalam dialog interaktif pada siang hari ini menyampaikan,  stunting kenapa harus dicegah karena stunting menghambat pembangunan sumber daya manusia  berkualitas untuk menciptakan generasi emas.

Ia menyebut. BKKBN telah melakukan berbagai upaya pencegahan stunting dari hulu diantaranya dengan penyuluhan kesehatan reproduksi, pemberian vitamin penambah darah serta melakukan  screening terhadap calon pengantin, dimana  calon pengantin wajib screening kesehatan 3 bulan sebelum menikah untuk memeriksa status gizi dan HB dari calon pengantin remaja putri.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap Calon Pengantin  berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil. BKKBN sendiri telah meluncurkan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL). ELSIMIL adalah aplikasi skrining dan pendampingan untuk calon pengantin (Catin)," kata Sukardiasih. (Pbm1)


TAGS :

Komentar