Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Hasil Penelitian Masyarakat, Enkapsulan Bermanfaat sebagai Pengawet Nira Kelapa

Pengabdian kepada masyarakat yang digelar Prodi TIP di Desa Besan, Klungkung.

Klungkung, PorosBali.com-  Segenap Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian yang terdiri atas Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D., I Made Mahaputra Wijaya, ST., M.Sc., Dr.Eng., Dr. Anak Agung Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si., Ni Putu Suwariani, S.TP., M. Biotech, bersama dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Dr. Dra AAS Alit Sukmaningsih K., M.Repro telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada Selasa, 27 September 2022.

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Besan, Klungkung dengan judul “Pemanfaatan Enkapsulan Ekstrak Bahan Alam Sebagai Pengawet Nira Kelapa di Desa Besan Kecamatan Dawan, Klungkung”. Kegiatan ini juga diikuti oleh pegawai Fakultas Teknologi Pertanian yaitu I Wayan Wisma Pradnyana Putra, S.TP., alumni I Gede Arya Sujana, S.TP. dan mahasiswa Ni Kadek Ratningsih Dewi Parwati. Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh Kepala Desa Besan, Babinsa, dan peserta perajin nira untuk diolah menjadi gula Bali.

Desa Besan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung dikenal sebagai penghasil nira kelapa tertinggi di Bali. Akan tetapi penanganan nira yang kurang efektif menyebabkan kandungan gula pada nira menjadi rendah saat atau sudah terferementasi sebelum diolah menjadi gula cair, gula semut, gula padat (gula kelapa) dan minuman arak. Permasalahan yang didapatkan dari pengembangan produk ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai proses pengawetan nira kelapa saat dilakukan penyadapan nira.

Selain itu tersedianya nira kelapa yang sangat banyak di Desa Besan perlu dikembangkan untuk meningkatkan nilai jual dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Proses penanganan yang dilakukan sebelumnya masih terlihat sangat sederhana hanya mengandalkan bahan alami, sehingga sebagian kandungan gula-gula pada nira dikonversi menjadi alkohol dan asam. Berangkat dari persamalahan tersebut segenap tim pengabdian Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian memberikan pelatihan dan penyuluhan untuk mengatasi permasalahn tersebut.

Ketua Tim Bapak Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D. melaporkan, dengan permasalahan yang ada di petani nira, salah satu solusinya adalah penggunaan bahan alam yang mempunyai potensi mengawetkan nira kelapa atau menghambat perkembangbiakan mikroba yang mengkonversi gula-gula menjadi senyawa lain yang tidak diinginkan agar produk turunan seperti gula cair, gula semut, gula padat (gula kelapa) dan sebagai bahan baku pembuatan minuman arak.

Nira kelapa yang mempunyai kualitas tinggi makan produk turunannya akan bisa memenuhi standar ekspor. Selain itu dapat menambah diversifikasi pangan yang akan menambah keanekaragaman pangan yang ada di Indonesia. Dia juga menambahkan, program pengabdian yang akan dilaksanakan dan menjadi prioritas adalah penyuluhan tentang penanganan dan pengawetan nira dan praktik penanganan bahan baku dan cara penggunaan enkapsulat ekstrak bahan alam sebagai pengawet alami.

Dia juga menambahkan, penelitian enkapsulasi ekstrak bahan alam telah dilaksanakan melalui Hibah PUU yang diterima oleh tim. Dilaporkan bahwa enkapsulan ekstrak bahan alam dapat digunakan sebagai pengawet nira kelapa. Hal ini dikarenakan senyawa bioaktif pada ekstrak bahan alam seperti katekin, luekoantioasin dan asam galat, asam kafeat dan khglorogenat serta ester dari asam-asam tersebut yaitu 3- galloilepikatekin, fenilkafeat yang dienkapuslasi dapat menghambat aktivitas mikroba yang sering mengkontaminasi nira kelapa, sehingga dapat diharapkan dapat menghambat konversi gula yang dikandungnya menjadi asam, alkohol dan senyawa lainnya dan akhirnya dapat mempertahankan kualitas nira dan juga produk turunannya. (Pbm5)

Sumber: http://www.unud.ac.id

 

 


TAGS :

Komentar