Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Empat Kasus Meninggal Akibat Rabies, Wayan Suyasa Minta Badung Ambil Langkah Sigap

Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa, S.H. juga memiliki kepedulian besar tehadap kesehatan masyarakat, Kamis (29/6/2023).

Badung, PorosBali.com-  Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa, S.H. juga memiliki kepedulian besar tehadap kesehatan masyarakat khususnya di Badung. Di saat kasus penyakit anjing gila atau rabies marak dan menelan empat nyawa melayang (satu di antaranya terjadi di Badung, red), Ketua DPD II Partai Golkar Badung tersebut meminta Pemkab Badung dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan, termasuk Dinas Kesehatan mengambil langkah sigap.

Saat dihubungi Kamis (29/6/2023), tokoh Badung yang digadang-gadang maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Badung tersebut meminta Dinas Pertanian dan Pangan untuk segera melakukan langkah-langkah kongkret terkait maraknya rabies. “Jangan sampai nunggu masyarakat jadi korban dulu, baru ada gerakan-gerakan pencegahan. Segera lakukan langkah antisipatif yang diperlukan,” tegas Suyasa yang juga menjabat Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali Kabupaten Badung yang gencar menyuarakan peningkatan pendapatan pekerja melalui upah minimum sektoral (UMS).

Dia menilai, masyarakat di Badung sangat berpeluang terancam kasus rabies. Penyebabnya, banyak anjing liar yang ada di wilayah bumi keris ini. “Ini ditambah lagi dengan anjing maupun hewan peliharaan warga masyarakat yang belum tersentuh vaksinasi,” tegasnya.

Karena itu, dia pun meminta instansi terkait melakukan langkah-langkah strategis. Diawali dengan mendata peliharaan masyarakat yang belum memperoleh vaksinasi, termasuk hewan penyebar rabies lain yang liar atau tanpa pemilik. “Ini tentu harus dipastikan. Jumlah hewan tentu saja terkait dengan jumlah vaksin yang harus disediakan,” katanya.

Dia pun meminta dinas terkait untuk mengambil sikap tepat terkait hewan-hewan penyebar rabies yang liar ini. Apakah mencarikan orang yang mengadopsi atau jalan lain sehingga hewan liar bisa ditekan.

Lantas kaitannya dengan Dinas Kesehatan, ujar Suyasa, terkait ketika warga masyarakat sudah positif terkena rabies. Ini tentu saja memerlukan penanganan. Dinas Kesehatan tentu saja menyiapkan vasinasi antirabies (VAR) yang cukup ketika diperlukan termasuk fasilitas perawatan dan penanganan korban.

Suyasa menilai, sebagai destinasi wisata internasional, isu-isu di bidang kesehatan wajib diantisipasi sejak dini. “Ya jangan sampai terlambat mengambil tindakan sehingga menyebabkan pariwisata Bali dan Badung kembali menerima getahnya,” ujarnya lagi.

Baca juga: “Tsunami Ready Community”, Delegasi Tiga Negara Kunjungi Tanjung Benoa

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bali, sepanjang tahun 2023 (hingga Juni, red) di Bali sudah ada 300 kasus positif rabies. Empat di antaranya dilaporkan meninggal. Empat kasus meninggal dunia akibat rabies terjadi di Buleleng 1 kasus, Kabupaten Jembrana 2 kasus, dan di Kabupaten Badung satu kasus. (pbm2)


TAGS :

Komentar