Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Gerak Cepat, PMK dan Latengiu Salurkan Bantuan 1 Ton Beras dari Putri Suastini Koster

Tim dari PMK dan Latengiu menyerahkan bantuan dari Putu Putri Suastini Koster sebanyak 1 Ton, Minggu (24/10/2021) kemarin. 

Bangli, PorosBali.com- Pasca musibah gempa magnitude 4,8 SR, yang salah satunya menimpa warga di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, kini bantuan logistik berupa kebutuhan bahan makanan terus mengalir untuk membantu masyarakat.

Gempa bumi dengan kekuatan magnitude 4,8 SR ini terjadi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 Km pada Sabtu (16/10) lalu Pukul 04.18 Wita, yang berdampak merusak bangunan rumah dan tiga orang meninggal dunia.

Bantuan sebanyak 1 Ton beras telah dibagikan Poros Muda Kemanusiaan (PMK) dan komunitas Latengiu, dengan harapan mampu meringankan beban masyarakat, khususnya para pengungsi yang masih menempati tenda-tenda darurat.

 “PMK dan Latengiu menaiki boat menuju ke Desa Trunyan, Kintamani, untuk melihat ke lokasi korban langsung. Kami serahkan bantuan dan telah diterima di Posko BPBD di Dermaga Kedisan berupa 1 Ton beras sumbangan dari Ibu Putu Putri Suastini dan 10 dus mie instant dari Latengiu,” ujar I Putu Agus Yudiawan, SH., selaku Founder PMK, Minggu (24/10/2021) kemarin di Pos Laporan Penanganan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Bangli.

Sebelumnya, diketahui ada tiga desa di Kecamatan Kintamani, Bangli, mencapai ratusan KK terisolir akibat satu-satunya jalur darat yang menghubungkan wilayah menuju Bangli tertimbun material longsor. Tiga desa terkait adalah Desa Trunyan, Desa Abangsongan, dan juga Desa Batudinding.P

Pihak PMK dan Latengiu juga melakukan solidaritas kunjungan korban gempa ke Rumah Sakit Bangli, di mana ditemui dua orang korban luka dirawat di rumah sakit Bangli, yaitu Ni Made Budawati (45) dan Ni Ketut Novitasari (23), keduanya berasal dari Banjar Cemara Landung dan kini dirawat di Bangsal Nusa Indah 2B.

“Tim PMK membantu menyerahkan bantuan uang cash masing-masing sebesar Rp1 Juta dan diharapkan dapat meringankan beban keluarga korban,” ucap Yudiawan yang dipanggil Litu atau Bli Putu.

Dari pantuan Yudiawan di lapangan, masih ada warga yang rumah, motor, peralatan dapur, mesin penggiling ikan, dan isi rumah terkena timbunan tanah longsor. 

Para warga yang terdampak gempa bumi dan longsor, memilih masih bertahan di tenda-tenda darurat, diduga mereka khawatir terkena material longsor susulan. 

Dampak bencana gempa kini masih dalam pengawasan BPBD Bangli dan BPBD Provinsi Bali, sebab rehabilitasi dan rekontruksi masih akan dilakukan di lokasi longsor akibat gempa bumi.

Getaran gempa bukan saja mengenai warga di Kabupaten Bangli, melainkan juga dirasakan warga di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Alat-alat berat sebelumnya pula sudah diturunkan membersihkan material longsoran. (Pbm6)


TAGS :

Komentar