Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Unud “Launching” Prodi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan Program Magister

Universitas Udayana Launching Program Studi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan pada Rabu (30/8/2023) di Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Denpasar, PorosBali.com-  Demi mengintegrasikan pengarusutamaan sustainable development goals (SDGs) dan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang merupakan dua sisi mata uang yang saling membutuhkan, Universitas Udayana Launching Program Studi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan pada Rabu (30/8/2023) di Gedung Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Hadir dalam acara tersebut, Dr. Agus Sugiarto, SH, MBA (Kepala Departemen OJK Institute), Kepala Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi/DSKT OJK, yang dalam hal ini diwakili Jarot Suroyo (Deputi Direktur DSKT OJK), Kepala Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, yang diwakili oleh Fajar (Tenaga Ahli Pengembangan Proyek dan Matchmaking SDGs Financing Hub, Seknas SDGs), Pemimpin Wilayah BNI Kanwil Bali, NTB, NTT, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali, Project Manager United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP-FI) Indonesia, Wakil Rektor I Universitas Udayana, Wakil Rektor IV Universitas Udayana, Dekan dan Direktur Pascasarjana di lingkungan Unud, Ketua Lembaga di lingkungan Unud Ketua UPT di lingkungan Unud, serta undangan terkait lainnya.

Menurut Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU, pada acara Launching Program Studi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan, upaya pencapaian SDGs 2030 dan penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia membutuhkan dukungan SDM yang memiliki integrasi komptensi tersebut. Terlebih, pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs sangat membutuhkan dukungan keuangan berkelanjutan. Sebaliknya implementasi keuangan berkelanjutan memerlukan program/kegiatan/kegiatan usaha berkelanjutan untuk dibiayai.

Pihaknya sampaikan, izin pembukaan Program Studi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan, Program Magister pada Universitas Udayana berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 471/E/O/2023 telah terbit pada tanggal 6 Juni 2023. “Pembukaan program studi tersebut sebagai implementasi dari nota kesepahaman antara Bappenas dan Universitas Udayana Nomor NKB 06/SES/10/2021 dan Nomor B/109/UN14/HK.07.00/2021 tanggal 18 Oktober 2021 tentang Kolaborasi Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat dan nota kesepahaman antara Otoritas Jasa Keuangan dan Universitas Udayana Nomor MoU-12/D.01/2021 dan Nomor B/123/UN14/HK.07.00/2021 tanggal 22 November 2021 tentang Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Keuangan Berkelanjutan, Edukasi Keuangan, serta Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan,” jelasnya.

Penerbitan izin prodi ini, ujar Rektor, tergolong sangat cepat sejak pihaknya usulkan pada Februari 2023, memperoleh rekomendasi dari LLDikti Wilayah VIII pada April 2023, dan penerbitan izin pembukaan pada 6 Juni 2023. “Ini menunjukkan bahwa pembukaan prodi ini dinilai sangat urgen karena sangat dibutuhkan dalam kontribusinya untuk menjawab permasalahan global, nasional, dan lokal terkait pencapaian SDGs dan implementasi kebijakan keuangan berkelanjutan, yang telah menjadi komitmen Indonesia,” jelasnya.

Prof. Antara menambahkan, karena posisinya di Pulau Bali yang merupakan tujuan wisata dunia, secara strategis prodi ini juga mengangkat Biodiversitas dan Ekowisata Berkelanjutan sebagai keunggulan prodi tersebut. Prodi berupaya mengembangkan literasi dan praktik pengelolaan pariwisata yang menerapkan Standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan sesuai Permenparekraf Nomor 9 Tahun 2021 dan juga mengacu pada Global Sustainable Tourism Council (GSTC) Destination Criteria V.2 Tahun 2019.

Baca juga: Delapan Tahun Anniversary Dewata Rockers MG Usung Tema “Infinity & Synergy”

Empat kriteria destinasi pariwisata berkelanjutan tersebut meliputi (1) Pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan (sustainable management), (2) Pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal (socio-economic sustainability), (3) Pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung (cultural sustainability), dan (4) Pelestarian lingkungan (environmental sustainability), yang menjadi bagian dari kompetensi yang diperoleh peserta didik.

Calon mahasiswa baru diharapkan berasal dari fresh garduate dari segala bidang ilmu, pegawai Bappeda Provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pegawai OJK, karyawan/karyawati BUMN, Bank Pembangunan Daerah, BPR seluruh Indonesia, dan kami juga berencana menerima mahasiswa asing dalam kelas internasional. “Pada semester ganjil 2023-2024 ini kami telah menerima 24 mahasiswa baru Program Studi Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan,” tandasnya. (pbm5)

Sumber: http://www.unud.ac.id


TAGS :

Komentar