Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dosen FKH Gelar Pengabdian di Desa Bukian

Dosen FKH Gelar Pengabdian di Desa Bukian.

Gianyar, PorosBali.com-  Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya unsur pengabdian merupakan bagian dari implementasi keilmuan khususnya bidang ilmu reproduksi veteriner. Kegiatan pengabdian ini bertemakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan reproduksi sapi Bali di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini bersinergi dengan KKN PPM Unud XXVII tahun 2023 di Desa Bukian. Latar belakang dilaksanakannya pengabdian ini adalah karena banyaknya kejadian kawin berulang pada sapi Bali di Desa Bukian dan desa lainnya.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan reproduksi sapi bali khususnya sapi betina. Penyuluhan dilaksanakan pada Selasa tanggal 8 Agustus 2023 di ruang rapat kantor Desa Bukian. Materi penyuluhan yang diberikan adalah tentang reproduksi pada sapi Bali. Materi tersebut diberikan oleh tim pengabdian dari FKH yaitu Dr. drh. I Gusti Ngurah Bagus Tri Laksana, M.Kes dan drh. I Wayan Sukernayasa, M.Si. Para peserta yang hadir mengikuti acara penyuluhan ini 22 orang yang merupakan anggota dari 3 kelompok ternak yang ada di Desa Bukian.

Para peternak sangat antusias untuk mengikuti kegiatan in. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa pertanyaan dari para peserta. Made suweca dari kelompok ternak di Banjar Bukian menanyakan tentang lambatnya pubertas pada sapi bali yang pernah dipelihara. Selain itu peserta yang lain juga memberikan pertanyaan, mengapa sapi yang dikawinkan secara inseminasi buatan hanya bisa sampai 5 kali beranak, sedangkan yang dikawinkan alami bisa sampai 10 kali.

Dalam kesempatan ini Dr. drh. I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana, M.Kes memberikan penjelasan bahwa keterlambatan pubertas bisa karena berbagai faktor antara lain, faktor nutrisi, body condition score, dan juga genetic. Sedangkan untuk pertanyaan yang kedua dijelaskan bahwa inseminasi buatan tidak berpengaruh terhadap kemampuan beranak sapi Bali. “Inseminasi buatan tidak berpengaruh terhadap kemampuan beranak sapi, kemampuan beranak sapi sangat dipengaruhi oleh faktor indukan, bukan karena inseminasi buatan,” tegas dosen bidang reproduksi veteriner FKH Udayana.

Pada 25 Agustus 2023 dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan reproduksi pada ternak sapi Bali yang ada di 3 kelompok ternak yang ada di Desa Bukian. Selain pemeriksaan reproduksi juga dilakukan pelayanan kesehatan seperti pemberian suplemen makanan berupa mineral, penyemprotan lalat, dan pemberian vitamin. Adapun jumlah ternak sapi Bali yang terlayani adalah 50 ekor yang terdiri atas 42 sapi betina dan 8 sapi jantan. Sapi betina tersebut ada yang sudah berupa indukan dan ada yang masih merupakan calon indukan. Dalam kegiatan pelayanan ini, anggota kelompok ternak sangat senang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Kesehatan reproduksi ternaknya. (pbm5)


TAGS :

Komentar