Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Cakupan Vaksinasi Rabies di Denpasar Tembus 72 Persen

Kadis Pertanian Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta.

Denpasar, PorosBali.com-  Pemkot Denpasar terus berkomitmen dalam mencegah kasus rabies. Per tanggal 6 September 2023, cakupan vaksinasi rabies di Kota Denpasar telah menembus 59.264 ekor atau setara dengan 72 persen dari estimasi populasi hewan penular rabies (HPR) di Kota Denpasar yang berjumlah 82.195 ekor. Demikian diungkapkan Kadis Pertanian Denpasar A.A Gde Bayu Brahmasta saat ditemui, Rabu (6/9) di Denpasar.

Lebih lanjut Kadis Pertanian Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta menyampaikan, Pemkot Denpasar terus menggenjot dan memperluas cakupan vaksinasi rabies di Kota Denpasar. Beragam upaya akan dan terus digencarkan dengan menggandeng beragam stakeholder.

Dikatakannya, di samping pelaksanaan vaksinasi rabies sesuai jadwal dengan memperhatikan wilayah zona prioritas dan beberapa lokasi munculnya kasus gigitan anjing, juga dilakukan langkah-langkah kontrol populasi HPR. Kegiatan pengawasan lalu lintas HPR juga dilaksanakan untuk pengendalian dan pemantauan. “Kami berterima kasih kepada masyarakat serta seluruh pihak yang telah turut serta dalam berbagai program pencegahan dan pengendalian kasus rabies di Kota Denpasar,” ujarnya.

AA Gde Bayu Brahmasta menekankan, pendataan populasi anjing dan HPR lainnya akan terus dilaksakan dengan melibatkan tim siaga rabies ditingkat desa/kelurahan. Tak hanya itu, masyarakat banjar sebagai garda terdepan juga akan turut dilibatkan untuk memberikan informasi terkait adanya HPR dan kasus gigitan anjing. Dengan begitu, secara berkelanjutan dapat dilaksanakan pemantauan secara intensif. “Dari pendataan ini akan memperoleh data populasi dari kepemilikan masyarakat hingga keberadaan anjing liar, sehingga penyebaran rabies dapat ditekan,” ujarnya.

Baca juga: 117 Mahasiswa Asing dari 18 Negara Ikuti Program “On Asian Studies” di Unudadro

Gung Bayu juga mengharapkan masyarakat dapat memperhatikan cara merawat anjing yang benar. Hal ini lantaran penanganan rabies ini akan lebih optimal dengan melibatkan peran serta dan sinergi bersama masyarakat, termasuk banjar-banjar dan lingkungan yang ada di Kota Denpasar.

Tak hanya itu, melalui Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus digencarkan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang bahaya penyakit rabies dan risiko yang ditimbulkan, kegiatan monitoring dan surveilens kegiatan selektif euthanasi, kegiatan kontrol populasi (pembatasan populasi HPR) dan kegiatan pengawasan lalu lintas HPR. (pbm2)

 


TAGS :

Komentar