Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Hari Kedua Lomba Gong Kebyar Dewasa, Duta Mengwi Bertemu Duta Kuta Utara

Duta Kecamatan Mengwi bertemu duta Kecamatan Kuta Utara pada hari kedua Lomba Gong Kebyar Dewasa Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten badung ke-14, Kamis (9/11/2023).

Badung, PorosBali.com-  Duta Kecamatan Mengwi bertemu duta Kecamatan Kuta Utara pada hari kedua Lomba Gong Kebyar Dewasa Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten badung ke-14, Kamis (9/11/2023). Duta Kecamatan Mengwi diwakili oleh Sekeha Gong Pura Rambak Taman Sari Kapal, sementara Duta Kuta Utara diwakili oleh Sekeha Gong Satya Winangun Budaya Tibubeneng.

Acara tersebut disaksikan Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha, Camat Mengwi, perwakilan Camat Kuta Utara, Listibiya Kabupaten Badung, Listibiya Kecamatan mengwi, Listibiya Kecamatan Kuta Utara, Kades Tibubeneng, Lurah Kapal, serta undangan lainnya. Tak lupa ratusan pendukung kedua duta yang memenuhi panggung terbuka sisi utara Gedung Giri Natha Mandala.

Duta Kecamatan Mengwi membawakan tabuh kreasi bertajuk Rampak Atangi. Menurut sinopsis yang diperoleh, rampak adalah semangat kebersamaandan atangi berarti bangkit. Beranjak dari pengertian tersebut rampakatangi kemudian menjadi semangat kebangkitan yangdimaknai sebagai bangkitnya generasi muda Badung selaku penerus nilai-nilai filosofibudaya Bali yang adiluhung.

Ide ini kemudian dituangkan dalam karya tabuh kreasi Rampak Atangidalam pola-pola rampakwujud semangat kebersamaan. Pola yang dituangkan cenderung terkesan sama, namun jika dimainkan secara bersamaanterdapat nilai rasa yang berbeda, tidaklah kaku melainkan terus dikembangkan. Secara tidak langsungpermainkan menyimbulkan generasi muda yang kokoh dalam nilai-nilai filosofi budaya, berkarakter kuat sehingga dia mampu berkembang sesuai zaman.

Duta Kecamatan Kuta Utara.

Sementara duta Kecamatan Kuta Utara membawakan tabuh kreasi Jihwa. Berdasarkan sinopsi yang diperoleh, jihwa merupakan salah satu Panca Indra yang berfungsi sebagai pengecap rasa. manis, asam, asin, sepet, pahit dan pedas adalah sad rasayang terdeteksi oleh lidah. Apa pun yang dirasakanoleh lidah maka akan berpengaruh pula pada perasaan atau suasana hati. Jihwa merupakan sebuah hasil implementasi rasa dalam bentuk karya kreasi kekebyaran. Terjadinya suatu gejolak ketika rasa mempengaruhiperasaan yang diibaratkansuatu dinamika yang menyelimuti. Dari hasil digambarkan melalui perpaduan ritme yang dinamis. Berbagai macam rasa yang dirasakan oleh perasaan sehingga menimbulkan suatu reaksi yang ada dalam gabungan elemen, melodi, ritme, dan dinamika yang secara sistematikterdapat pada pola-pola karya ini.

Kedua duta mendapat dukungan penuh dari para pendukungnya. Begitu selesai atraksi tabuh kreasinya, tepuk tangan berkepanjangan datang dari para pendukungnya. Tepuk tangan pun berkepanjangan menjadikan lomba menjadi sangat ketat. (pbm2)

 


TAGS :

Komentar