Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pemkot Denpasar Gencarkan Pelaksanaan “Fogging”

Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana meninjau fogging di Jalan Wirasatya, Sidakarya, Minggu (28/4). (foto/hms)

Denpasar, PorosBali.com- Pemerintah Kota Denpasar getol melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah dengue (DBD). Melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar pelaksanaan fogging (pengasapan) dilakukan pada Minggu (28/4) berlokasi di Jalan Wirasatya, Sidakarya.

Langkah ini dilaksanakan tidak terlepas dari peningkatan kasus DBD yang terjadi di Kota Denpasar pada bulan April 2024 mencapai 248 kasus demam berdarah. Jumlah ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 122 kasus.

Pelaksanaan fogging kali ini ditinjau Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, didampingi Kadis Kesehatan AA Ayu Agung Candrawati, serta Perbekel Desa Sidakarya, I Wayan Madrayasa. Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana di sela-sela kegiatan mengungkapkan, terjadinya peningkatan kasus DBD, Pemerintah Kota Denpasar siap untuk mendukung dan memfasilitasi kegiatan fogging dalam memberantas dan membasmi nyamuk DBD. Langkah ini tentunya membutuhkan dukungan seluruh masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan PSN secara mandiri.

“Kami selaku Pemerintah Kota Denpasar siap dalam mendukung dan memfasilitasi kegiatan fogging, serta mengharapkan kerja sama seluruh masyarakat dalam melakukan PSN secara mandiri di tempat tinggal masing-masing sehingga pelaksanaannya bisa berjalan lebih efektif,” ungkapnya. 

Baca Juga: Walikota Jaya Negara Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja GKPB Jemaat Kristus

Kadis Kesehatan Ayu Candrawati mengungkapkan, langkah antisipasi pencegahan nyamuk DBD telah melakukan PSN, maupun fogging masal dengan mesin ULV (Ultra Low Volume) setiap tahunnya. Peningkatan kasus DBD di Denpasar tidak terlepas dari siklus musim hujan yang berubah akhir-akhir ini. Langkah antisipasi dengan pelaksanaan fogging masal pengasapan yang mungkin akan sedikit lebih berisiko. Hal ini berkaitan dengan asap fogging yang dapat mengganggu pernapasan dibandingkan dengan fogging menggunakan mesin ULV.

“Akhir-akhir ini dengan siklus musim hujan yang berubah, sehingga langkah antisipasi dengan fogging masal pengasapan sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan fogging menggunakan mesin ULV. Namun karena kasus makin meningkat diharapkan bisa dilakukan fogging serentak di wilayah Kota Denpasar,” jelasnya.

Salah satu warga banjar setempat, Muhammad Mansur menyampaikan, terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memfasilitasi kegiatan fogging di wilayahnya. Ia mengharapkan langkah ini dapat menekan kasus terjangkitnya DBD dilingkungan warga setempat. (pbm2)


TAGS :

Komentar