Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Idealisme Kepada NKRI, Rai Wirajaya Sebut Sistem Pembayaran QRIS Cegah Rupiah ke Luar Negeri

Foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, saat menjadi keynote speaker dalam acara talkshow QRIS yang diadakan Kwarda Bali bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rabu (19/08/2020).

Denpasar, PorosBali.com- Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Provinsi Bali Bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, mengadakan talkshow via zoom dan live streaming, Rabu (19/08/2020).

Talkshow yang mengangkat tema “QRIS Gaya Transaksi Pramuka di Tatanan Era Baru”, menghadirkan keynote speaker anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, lalu ada narasumber Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, Agus Sistyo Widjajati selaku Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dan Ketua Kwarda Bali, I Made Rentin, serta diikuti peserta dari para Pembina Pramuka, anggota Pramuka se-Bali, dan masyarakat umum.

Menurut Rai Wirajaya, salah satu tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia adalah mengatur sistem pembayaran dan moneter. Dalam tugas inilah, BI bersama pemerintah meluncurkan satu pola pembayaran nontunai berbasis digital yaitu sistem pembayaran menggunakan standarisasi nasional QR Code atau yang biasa disebut QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).

“Pemerintah melalui Bank Indonesia tentu berkomitmen bagaimana uang kita, rupiah, tidak banyak ke luar negeri. Inilah idealisme kita terhadap NKRI dengan memanfaatkan sistem pembayaran nasional QRIS,” kata Rai Wirajaya melalui sambungan online dari Jakarta.

Foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Lebih lanjut dikatakan, Ia sangat mengapresiasi inisiatif Kwarda Bali dibawah kepemimpinan I Made Rentin, menyelenggarakan talkshow dengan topik QRIS. Karena itu menurut Rai Wirajaya, Pramuka atau Praja Muda Karana yang memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya sangat pas menjadi garda terdepan untuk ikut mensosialisasikan QRIS kepada masyarakat.

Terlebih lagi kata Rai Wirajaya, terjadi pergeseran interaksi antar manusia pada masa pandemi covid-19 yang mengedepankan faktor cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE) yang berpengaruh juga terhadap perubahan mindset dan pola transaksi masyarakat dari konvensional dan tunai menjadi serba online dan nontunai.

“Saya kira Pramuka juga punya tanggungjawab untuk ikut membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan covid-19. Salah satu caranya dengan ikut menggunakan QRIS. Saya yakin ditangan adik-adik Pramuka ini QRIS akan menjadi gaya transaksi milenial, aman, dan sehat,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan asal Desa Peguyangan, Denpasar ini.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam sambutannya mengungkapkan penggunaan QRIS di Bali sampai tanggal 7 Agustus 2020 dimana jumlah merchant QRIS telah mencapai 116.538 merchant atau meningkat sebesar 357% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019.

Selain itu, selama pendemi covid-19 sejak Maret hingga Agustus 2020, jumlah merchant QRIS di Bali tercatat meningkat sebesar 82%. Merchant tidak hanya pedagang atau restoran, tetapi juga rumah sakit, koperasi, hingga lembaga sosial dan tempat ibadah.

Foto: Talkshow kerjasama Gerakan Pramuka Kwarda Bali dengan KPw BI Provinsi Bali, Rabu (19/08/2020).

“Sampai dengan Agustus 2020, telah disetujui sebanyak 38 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang dapat melaksanakan kegiatan pemrosesan transaksi QRIS,” sambung Trisno.

Ia menerangkan, QRIS bukanlah sebuah aplikasi, melainkan kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi. Kebijakan ini ternyata menjadi salah satu solusi untuk bertransaksi aman dan sehat ditengah pandemi covid-19 sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No. 3355 pertihal Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru, karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung dalam prosesnya.

“Masyarakat kini banyak beralih menggunakan pembayaran nontunai berbasis digital seperti internet banking, mobile banking, dan yang saat ini yang paling sering digunakan adalah sistem pembayaran menggunakan QR Code,” ungkapnya.

Ketua Kwarda Bali, I Made Rentin, mengatakan tujuan talkshow ini untuk memperkenalkan QRIS yang telah menjadi program nasional kepada seluruh anggota Pramuka Kwarda Bali dan masyarakat secara luas.

“Kwarda Bali mendukung program Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai standar pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Dan Pramuka Kwarda Bali siap menjadi Duta QRIS,” tegas Made Rentin yang juga Kalaksa BPBD Provinsi Bali. (Pbm3)


TAGS :

Komentar