Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Gelar Rapat Kerja, Komisi IV DPRD Badung Pastikan Kesiapan Pelayanan Vaksinasi Booster

Komisi IV DPRD Badung mengadakan rapat dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Badung

Badung, PorosBali.com- Untuk memastikan kesiapan pelayanan vaksinasi tahap 3 yakni booster bagi masyarakat Badung, Komisi IV DPRD Badung mengadakan rapat, Senin (23/1/2022). Rapat kerja dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Badung kali ini dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung Made Sumerta.

Turut hadir mengikuti rapat kerja yaitu anggota Komisi IV Nyoman Gede Wiradana, Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, Luh Putu Sekarini, dan Made Suwardana. Selain itu juga hadir Kadis Kesehatan dr. Nyoman Gunarta dan Dirut RS Mangusada dr. I Wayan Darta serta sejumlah undangan lainnya.

Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Sumerta mengatakan, saat ini pemerintah telah mencanangkan pemberian vaksin tahap III kepada masyarakat yang berumur di atas 18 tahun dan telah mendapatkan vaksin tahap I dan II. “Kita ingin mengetahui kesiapan kita untuk vaksinasi booster ini,” kata politisi PDI Perjuangan asal Desa Pecatu tersebut.

Sementara Kadis Kesehatan dr. Nyoman Gunarta menyampaikan pelayanan vaksinasi tahap 3 siap dilaksanakan di Badung. “Badung juga akan melaksanakan pelayanan vaksinasi tahap tiga di Gedung Budaya Giri Nata Mandala,” ujar dr. Gunarta.

Dijelaskannya, pelayanan vaksinasi booster sudah dilakukan untuk lansia dan tiga desa penyangga RS Mangusada. Selanjutnya layanan vaksinasi termasuk booster juga dilakukan di wilayah Mengwi.

"Vaksinasi yang diutamakan yakni vaksinasi I dan II, setelah itu lanjut vaksinasi booster," katanya.

Pihaknya memastikan pelayanan vaksinasi booster tak bisa secepat vaksinasi I dan II yang lalu. 

Alasannya, Karena bantuan tenaga dokter. Dulu vaksinasi I dan II, pihaknya memperoleh bantuan dokter residen dari Fakultas Kedokteran Unud. Namun saat ini, tidak bisa lagi karena proses perkuliahan sudah dimulai.

Karena itu, pihaknya hanya memberdayakan dokter-dokter umum yang dimiliki sebanyak 36 dokter dan yang fungsional hanya 24, sementara dokter di puskesmas berjumlah 12 dokter dan mereka bekerja pagi siang dan malam. 

Berikutnya, menyangkut infrastruktur peralatan. Dulu pihaknya bisa pinjam laptop di SD, sekarang tak bsia lagi karena SD sudah menggunakannya. Dalam satu tim, tegasnya, harus ada 4 laptop. Karena itu, pihaknya hanya mengoperasikan tim yang sudah lengkap dengan 4 laptopnya.

Selain itu sesuai juknis Kemenkes, vaksinasi booster hanya boleh dilakukan oleh faskes pemerintah. Sementara dulu ada 30 faskes. 15 dari pemerintah, satu dari RS Mangusada dan 14 dari faskes swasta. Sekarang hanya faskes pemerintah yang boleh sehingga dipastikan jumlahnya berkurang,” jelasnya.

Terakhir menyangkut masalah kendaraan untuk mobilisasi petugas. Untuk ke lapangan pihaknya perlu banyak kendaraan. “Untuk sementara kami berkoodinasi dengan Bagian Umum Pemkab Badung,” katanya.

 

Dirut RS Mangusada Made Darta mengatakan persiapan yang telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan Omicron di Badung diantaranya telah menyiapkan 4 tim vaksinator. Dua tim di tempat, 2 tim lagi mibile. Sementara mengenai tempat perawatan pihaknya sudah menyiapkan di UGD, ruang ICU dan OK.(Pbm2)


TAGS :

Komentar