Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Faktor Risiko Kegagalan Pengobatan “Bacterial Vaginosis” pada Ibu Ha

Doktor Ilmu Kedokteran Buktikan Faktor Risiko Kegagalan Pengobatan “Bacterial Vaginosis” pada Ibu Hamil.

Badung, PorosBali.com-  Bertempat di ruang Dr. AA Made Djelantik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar, telah berlangsung ujian promosi doktor dengan kandidat promovendus, dr. Anak Agung Gede Raka Budayasa, Sp.OG, Subsp.KFm dengan judul disertasi “Kadar Interleukin-1β, Interleukin-8 dan Sialidase Cairan Vagina yang Tinggi pada Ibu Hamil dengan Bacterial Vaginosis sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kegagalan Pengobatan dengan Metronidazol”, Selasa (20/6/2023).

Pada dua dasawarsa terakhir, prevalensi kegagalan pengobatan bacterial vaginosis (BV) dengan metronidazol semakin meningkat, terlebih pada ibu hamil usia kehamilan kurang dari 20 minggu, yang berhubungan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas baik maternal maupun perinatal. Penyebab kegagalan pengobatan belum diketahui pasti.

Kegagalan pengobatan ini diduga berhubungan dengan virulensi kuman yang ditandai dengan peningkatan respons imun dan faktor virulensi kuman yang ditandai masing-masing oleh kadar IL-1β, IL-8 dan enzim sialidase. Studi ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kadar IL-1β, IL-8 dan sialidase yang tinggi pada cairan vagina ibu hamil dengan BV merupakan faktor risiko terjadinya kegagalan pengobatan dengan metronidazol.

Penelitian observasional nested case control study, dilakukan di Poliklinik Kebidanan RSUD Sanjiwani sejak Juli sampai September 2022. Sampel adalah ibu hamil usia kehamilan kurang 20 minggu tunggal hidup dengan BV dan bahan pemeriksaan adalah cairan vagina. Sejumlah 52 sampel ibu hamil dengan infeksi BV yang diobati dengan metronidazol dibagi atas dua kelompok ekual yaitu 26 sampel mengalami kegagalan pengobatan sebagai kelompok kasus dan 26 sampel mengalami kesembuhan sebagai kelompok kontrol. Pemeriksaan kadar IL-1β, IL-8 dan sialidase dilakukan dengan teknik ELISA di Unit Laboratorium Biomedik Terpadu FK Universitas Udayana Bali.

Data dianalisis dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21. Pada penelitian ini didapatkan ibu hamil terinfeksi BV dengan kadar IL-1β, IL-8 dan sialidase yang tinggi memiliki risiko terjadinya kegagalan pengobatan dengan metronidazol masing-masing sebesar 7,93, 3,6 dan 5,12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil dengan kadar IL-1β,IL-8 dan sialidase yang rendah. Dengan analisis multivariat didapatkan faktor yang berperan dalam kegagalan pengobatan adalah kadar IL-1β dan sialidase yang tinggi dengan adjusted odd ratio masing-masing adalah 8,61 dan 7,43, sedangkan kadar yang tinggi IL-8 tidak bermakna sebagai faktor riko kegagalan pengobatan (p = 0,119)

Kebaruan penelitian (Novelty) dari penelitian ini adalah belum ada publikasi sebelumnya mengenai penggunaan pro-inflammatory cytokine IL-1β, IL-8 dan faktor virulensi kuman yaitu sialidase yang diambil dari cairan vagina untuk melakukan analisis adanya hubungan dengan kegagalan pengobatan BV dengan metronidazol. Hasil penelitian mendapatkan kadar yang tinggi IL-1β dan sialidase, sebagai faktor risiko kegagalan pengobatan dengan metronidazol merupakan temuan baru.

Implikasi hasil penelitian ini adalah terbuktinya adanya kuman dengan virulensi tinggi mengakibatkan reaksi inflamasi dan respon imun yang tinggi, ditandai dengan dengan kadar IL-1β, IL-8 yang tinggi dan adanya faktor virulensi bakteri yang ditandai dengan kadar sialidase yang tinggi pada cairan vagina ibu hamil sebagai faktor risiko kegagalan pengobatan metronidazol pada kasus BV. Teori ini dapat menerangkan kegagalan pengobatan pada infeksi BV dan memperkuat teori yang sudah ada. Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan studi kohort untuk membuktikan apakah kadar IL-1β dan sialidase yang tinggi dapat menjadi prediktor kegagalan pengobatan dan uji klinik pengobatan infeksi BV pada ibu hamil dengan kombinasi metronidazol dengan obat anti inflamasi atau inhibitor sialidase dibandingkan metronidazol sendiri.

Ujian dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT (K)., dengan tim penguji Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG., Subsp.Onk (Promotor), Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D (Kopromotor I), Dr. dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp.OG., Subsp.Onk (Kopromotor II), Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM, Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes, Prof. Dr. dr. John J. E. Wantania, Sp.OG(K), Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes, Dr. dr. AA Ngurah Jaya Kusuma, Sp.OG., Subsp.K.Fm,MARS, Dr. rer. nat. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si, dan Dr. dr. I Nyoman Wande, S.Ked., Sp.PK(K).

Sedangkan undangan akademik adalah Dr. dr. I Wayan Megadhana, Sp.OG., Subsp., Urogin.Re, Dr. dr. I Gede Megaputra, Sp.OG, Subsp., Urogin.Re, Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Suwardewa, Sp.OG., Subsp., K.Fm, Dr. dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, Sp.OG., Subsp, K.Fm, dan Dr. dr. I Wayan Artana Putra, Sp.OG., Subsp, K.Fm.

Baca juga: Dosen Unram Raih Gelar Doktor di Prodi Doktor Linguistik FIB Unud

Pada ujian kali ini, Dr. dr. Anak Agung Gede Raka Budayasa, Sp.OG., Subsp.KFm., dinyatakan lulus sebagai doktor lulusan ke-386 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat sangat memuaskan. (pbm5)

Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas3168-Doktor-Ilmu-Kedokteran-Buktikan-Faktor-Risiko-Kegagalan-Pengobatan-Bacterial-Vaginosis-Pada-Ibu-Hamil.html

.


TAGS :

Komentar