Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Perubahan Perda Retribusi Pelayanan Kesehatan di Badung, Ketua Pansus: 'Pelayanan Harus Maksimal'

Foto bersama Pansus Retribusi Pelayanan Kesehatan DPRD Badung usai rapat kerja dengan pihak terkait

Badung, PorosBali.com- Sehubungan adanya perubahan  atas Perda Nomor 24 Tahun  2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, Pansus Retribusi Pelayanan Kesehatan DPRD Badung, menggelar rapat kerja terkait ranperda yang diajukan oleh pihak Eksekutif, Senin (13/9/2021). 

Ketua Pansus Made Sumerta mengungkapkan terkait perubahan retribusi pelayanan kesehatan ini pihaknya masih melakukan kajian bersama tim. 

“Kisaran retribusinya bervariatif, ada yang retribusi hanya Rp 4.000 hingga ada 2 juta lebih untuk persalinan,”jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan asal Pecatu ini mengungkapkan, retribusi pelayanan kesehatan difokuskan pada Puskesmas, karena retribusi tersebut belum dipungut di tingkat puskesmas, baru tingkatan rumah sakit.

“Kita pastikan dulu apakah Puskesmas induk dan jaringannya sudah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) atau belum. Tadi sudah disampaikan bahwa puskesmas induk di Kabupaten Badung sudah BLUD dan secara aturan ada fleksibilitas dalam pemungutan retribusi ini,”jelasnya.

Perbandingan angka pemungutan retribusi pelayanan kesehatan ini dilihat dari rumah sakit induk yakni RSD Mangusada Badung sehingga tidak boleh melebihi nilai dari RSD tersebut.

“Dengan adanya aturan ini puskesmas akan berpacu untuk meningkatkan layanan mereka untuk masyarakat. Untuk rancangan pasti berapa nilai yang dipungut dalam retribusi pelayanan kesehatan ini , ada tim 13 yang masih mengkaji. Nanti juga ada studi komparasi dulu agar mendapat nilai yang pantas dengan pelayanan yang didapat. Kalau untuk retribusi naik itu tidak kami lakukan, karena ada kebijakan lain untuk warga yang tidak mampu,”tandasnya.

Turut hadir dalam rapat kali ini anggota pansus, I Nyoman Gede Wiradana, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, Ni Luh Putu Sekarini, I Made Suwardana, Wayan Luwir Wiana, Wayan Sugita Putra dan I Made Suryananda Pramana. 

Ranperda tersebut akan dibahas kembali pada rapat bersama pihak eksekutif, Rabu 29 September 2021 mendatang. (Pbm2)


TAGS :

Komentar