Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

TPID Buleleng Jaga Kestabilan Harga Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng melaksanakan rapat koordinasi pada Senin, 6 Juni 2022 dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan

Buleleng, PorosBali.com- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng melaksanakan rapat koordinasi pada Senin, 6 Juni 2022 dalam rangka persiapan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Rapat dilaksanakan di Kantor Bupati Buleleng dan dipimpin oleh Bupati Buleleng dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta seluruh anggota TPID Kabupaten Buleleng.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyampaikan apresiasi kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia beserta jajaran, serta dinas terkait dan perbankan dalam menjaga stabilitas harga komoditas di Kabupaten Buleleng. Putu Agus Suradnyana menyampaikan bahwa komoditas cabai merupakan penyumbang inflasi yang paling tinggi di Kabupaten Buleleng dan sering terjadi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Ia juga menyampaikan rapat koordinasi diharapkan mampu mengantisipasi kenaikan harga komoditas dalam menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa saat ini kondisi ekonomi dunia masih dihadapkan pada banyak tantangan. Hal ini diakibatkan oleh masih berlangsungnya perang antara Ukraina dan Rusia yang berdampak pada koreksi pertumbuhan ekonomi dunia. Trisno berharap pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II dapat tumbuh di atas 2% setelah sebelumnya tumbuh sebesar 1,46% pada triwulan I 2022. Lebih lanjut, Trisno menyampaikan bahwa sektor pariwisata yang masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Bali diproyeksikan lebih baik pada 2022 dibandingkan tahun 2021, meskipun masih lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum pandemi di 2019.

Perkembangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina juga berdampak pada peningkatan harga pangan global yang pada akhirnya ditransmisikan ke peningkatan harga pangan domestik. Kebijakan proteksi bahan pangan yang dilakukan oleh beberapa negara seperti India, Malaysia turut meningkatkan tekanan harga pangan global.

Trisno menyampaikan perkembangan inflasi di Provinsi Bali pada bulan Mei sebesar 0,71% (mtm). Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain canang sari, angkutan udara, cabai merah, bimbingan belajar, serta bioskop. Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,73% (mtm) dengan komoditas penyumbang inflasi seperti canang sari, angkutan udara, bioskop, bimbingan belajar, serta sepeda motor. Sementara, Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,58% (mtm) dengan komoditas penyumbang inflasi yaitu canang sari, tongkol diawetkan, cabai merah, telur ayam ras, serta cabai rawit.

Bank Indonesia memberikan beberapa rekomendasi dalam pengendalian harga, di antaranya (1) melakukan operasi pasar murah, (2) memperluas kerja sama antar daerah, serta (3) memanfaatkan smart farming dalam peningkatan produktivitas pertanian. Dalam rangka pengendalian inflasi, Trisno juga berharap Perumda dapat berperan lebih jauh sebagai off taker untuk komoditas pertanian, tidak melulu dalam pengelolaan pasar. Perumda Pangan yang dapat menjadi acuan untuk pengendalian inflasi antara lain PT. Food Station, Perumda Pasar Jaya dan Perumda Dharma Jaya. Lebih lanjut, Trisno menghimbau TPID Kabupaten Buleleng untuk mewaspadai tekanan inflasi yang cenderung meningkat salah satunya dengan melakukan operasi pasar dan kerja sama antar daerah (KAD).

Dalam kerangka kebijakan 4K, TPID Kab. Buleleng terus memberikan sosialisasi mengenai pengelolaan cabai kering dengan cara diawetkan sehingga meminimalkan pengeluaran masyarakat. Kerja sama antar daerah juga dinilai sangat penting dalam menjaga ketersediaan produksi di Buleleng, khususnya pada saat menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Satgas Pangan juga terus melakukan monitoring dan mendukung pelaksanaan operasi pasar satgas TPID. (pbm2)


TAGS :

Komentar