Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

IJK Provinsi Bali Catat Kinerja Solid dan Terjaga Stabil

Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu memberi pemaparan saat acara "Ngorte" Bareng OJK Bali di kantor setempat. (Foto/OJK)

Denpasar, PorosBali.com- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai industri jasa keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi September 2023 terjaga stabil dan solid didukung oleh permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga. Kinerja IJK tersebut mendukung perkembangan perekonomian Provinsi Bali yang tumbuh 5,35 persen yoy pada triwulan III 2023. Meskipun lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang 5,60 persen yoy, laju pertumbuhan ekonomi Bali saat ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang 4,94 persen dan menempatkan Bali berada di posisi ke-7 tertinggi secara nasional.

Hal itu terungkap dalam acara "Ngorte" Bareng OJK Bali bersama kalangan wartawan dari sejumlah media, Selasa (28/11/2023). Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala OJK Bali Kristrianti Puji Rahayu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali Ananda R. Mooy, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Provinsi Bali Adi Dharma, dan Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Provinsi Bali Yan Jimmy Hendrik Simarmata, beserta puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan media online.

Menurut Kristrianti Puji Rahayu, struktur ekonomi Bali didominasi oleh kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum 20,37 persen. Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sangat erat kaitannya dengan pariwisata Bali. Lapangan usaha akomodasi makan minum serta transportasi pergudangan sebagai kontributor terbesar perekonomian Bali tumbuh impresif secara yoy masing masing 16,06 persen dan 27,52 persen.

Data sektor perbankan Provinsi Bali posisi September 2023 menunjukkan, penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan yang makin membaik dari periode sebelumnya. Penyaluran kredit mencapai Rp 102,97 triliun atau tumbuh 5,11 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang 3,22 persen (Agustus 2023: 4,87 persen yoy). Penyaluran kredit bank umum di Bali Rp 90,23 triliun atau tumbuh 5,26 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan posisi Agustus 2023 yang sebesar 4,91 persen.

Baca juga: Denfest Ke-16 Dimeriahkan 84 IKM/UKM Binaan Dekranasda Denpasar

Penyaluran kredit BPR posisi September 2023 mencapai Rp 12,67 triliun atau tumbuh 4,02 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Agustus 2023 yang 4,57 persen. Peningkatan penyaluran kredit secara yoy ini selaras dengan meningkatnya aktivitas pariwisata serta sektor pendukung pariwisata di Bali.

Berdasarkan jenis penggunaannya, ujarnya, pertumbuhan kredit yoy didorong oleh peningkatan nominal kredit investasi Rp 3,04 triliun atau tumbuh 12,12 persen yoy (Agustus 2023: 11,36 persen yoy). Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali.

Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di sektor perdagangan besar dan eceran Rp 1,72 triliun (tumbuh 5,79 persen yoy) serta sektor penerima kredit bukan lapangan usaha Rp 1,34 triliun (tumbuh 3,93 persen yoy). Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,64 persen SP 18/KO.18/OJK/XI/2023 kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 6,02 persen yoy (Agustus 2023: 5,82 persen yoy).

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 163,94 triliun atau tumbuh double digit yaitu 22,42 persen yoy tumbuh lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,63 persen yoy. Pertumbuhan DPK posisi September 2023 sedikit lebih melandai dibandingkan posisi Agustus 2023 yang tumbuh 23,51 persen yoy. Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan September 2022 ditopang oleh kenaikan nominal Tabungan Rp18,45 triliun dan Giro sebesar Rp6,84 triliun.

Fungsi intermediasi yang tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) posisi September 2023 sebesar 62,81 persen (Agustus: 63,13 persen). Rasio LDR yang termoderasi antara lain karena pertumbuhan penghimpunan DPK lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit. Tingginya pertumbuhan DPK mencerminkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat di Bali berangsur-angsur membaik. Peningkatan DPK terutama pada tabungan juga menunjukkan bahwa terdapat lesson learned yang dari kondisi pandemi yaitu menyediakan dana darurat dan simpanan yang cukup untuk menghadapi kondisi
tidak terduga.

Baca juga: Wali Kota Jaya Negara Jenguk Petugas Sat Pol PP Kota Denpasar Yang Dianiaya OTK

Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada likuiditas BPR (CR) dan capital adequacy ratio (CAR) terjaga di atas threshold, berturut-turut sebesar 15,80 persen dan 32,04 persen. Tingginya permodalan perbankan diyakini mampu menyerap potensi risiko yang dihadapi dan OJK akan terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas.

"Kualitas kredit perbankan tetap terjaga yang tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,21 persen sedikit lebih rendah dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 3,23 persen. Sementara itu NPL nett berada di posisi 1,64 persen masih stabil dibandingkan Agustus 2023 yang juga
1,64 persen," tutup Puji Rahayu. (Pbm6)


TAGS :

Komentar