Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Ketua DPRD Badung Putu Parwata Raker dengan Jasa Marga Bali Tol

Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Wakil Ketua Made Sunarta berfoto bersama dengan direksi Jasa Marga Bali Tol (JBT) usai menggelar rapat kerja, Jumat (26/4/2024). (foto/Ist)

Badung, PorosBali.com- Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Jumat (26/4/2024) menggelar rapat kerja dengan direksi PT Jasa Marga Bali Tol (JBT). Hadir Direktur Keuangan JBT Wayan Eka Saputra, Manajer OM Putu Gandi Ginantra, serta Manajer Finance Wayan Eka Suryadi Putra.

Usai raker kepada puluhan media baik cetak, elektronik dan media online, Putu Parwata menegaskan, sejak 2013, Badung sudah melakukan penyertaan modal atau penanaman saham di JBT. “Setoran awalnya Rp 100 miliar. Modal awal dari perusahaan Rp 740 miliar, plus penyertaan provinsi totalnya menjadi sekitar Rp 950 miliar,” tegasnya.

Namun pada 2020 saat covid, ujar Parwata, terjadi penambahan modal sekitar Rp 200 miliar disampaikan kepada pemegang saham yakni Jasa Marga, Provinsi Bali, dan Kabupaten Badung. Yang menyetor penambahan modal hanya Jasa Marga Rp 200 miliar. “Dengan demikian, saham Badung terdelusi (turun) dari 8 persen menjadi 6,34 persen,” tegas Parwata yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung tersebut.

Parwata pun mengaku berdiskusi mengenai positioning JBT saat ini. Posisi sampai sekarang ini, seluruh modalnya itu menjadi Rp 1,5 triliun. Jumlah ini muncul karena ada tambahan modal pinjaman. “Inilah yang menjadi beban dari JBT sehingga masih terjadi kerugian,” katanya.

Baca Juga:  Ketua DPRD Badung Putu Parwata Dukung Seni Pewayangan Masuk Sekolah

Selanjutnya Putu Parwata meminta komitmen JBT untuk bisa segera menyelesaikan atau mencapai target supaya jangan defisit terus atau merugi. Dia sanggup perusahaan menjadi untung di tahun 2028 dan break event point (BEP) pada tahun 2034. “Ini komitmen yang mereka sampaikan. Badung sebagai pemegang saham, akan selalu melakukan koreksi atau memberikan masukan agar lebih cepat lebih baik karena ini merupakan salah satu potensi pendapatan Kabupaten Badung,” ujarnya.

Apakah artinya Badung belum pernah mendapat keuntungan dari saham di JBT? Parwata menyatakan, boro-boro dapat keuntungan atau deviden, justru saham Badung terdelusi ya. Saham Badung menurun dari 8 persen ke 6,34 persen karena rugi. “Karena itu, kami tidak mau perusahaan ini rugi,” katanya.

Terkait kondisi riil JBT saat ini, Parwata menyatakan, tentu masih defisit atau merugi. Pendapatan dan kewajiban lebih tinggi kewajiban. Karena itu, kerja sama didorong lebih cepat antara Pemkab Badung, JBT dan pihak-pihak lainnya agar kinerjanya lebih ditingkatkan. Efisiensi dilakukan dan kinerja ditingkatkan.

Terkait kemungkinan Badung menambah modal di JBT, Parwata menyatakan, pihaknya lihat dulu secara bisnis. Kalau ini memang memberikan kontribusi yang positif sebagai penambah income, kenapa tidak. “Tapi kita lihat neracanya dulu. Kalau bagus ya kita tambah, seperti BPD pemerintah hanya minta Rp 300 miliar, kita kasih Rp 1 triliun. Ini juga sama, kalau memang bagus, ya kita dorong supaya pemerintah menambah modal. Tapi kalau merugi terus ya janganlah,” tegasnya. (pbm2)


TAGS :

Komentar