Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

OJK Fasilitasi Penyelesaian Kisruh Debitur BPR Lestari, Minta Masyarakat Tetap Tenang

OJK

Denpasar, PorosBali.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara meminta Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Pengurus BPR Lestari untuk segera merespon pengaduan konsumen dengan mengutamakan penyelesaian sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini disampaikan Kepala OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto dalam siaran persnya, Sabtu (15/1/2022) seusai memfasilitasi pertemuan antara nasabah dengan lembaga keuangan tersebut beberapa waktu lalu.

 

Lebih lanjut Giri Tribroto menyampaikan dalam hal belum diperolehnya kesepakan, konsumen dapat menempuh upaya penyelesaian melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) atau melalui proses peradilan. 

 

"Masyarakat harap tetap tenang dan tidak perlu khawatir terhadap dana yang disimpan di BPR, karena dana dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)," ujar Giri Tribroto.

 

 

Dikatakan Giri Tribroto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan Undang Undang No.21 Tahun 2011 adalah lembaga negara yang memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan serta perlindungan konsumennya. Adapun industri jasa keuangan yang diawasi oleh OJK meliputi Perbankan, Industri Keuangan Non Bank, dan Pasar Modal. 

 

Oleh karena itu, OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menindaklanjuti  pemberitaan mengenai pengaduan dan keluhan konsumen terhadap layanan serta produk lembaga keuangan termasuk kepada  PT BPR Lestari.

 

Konsumen dapat melakukan pengaduan terhadap produk dan layanan seluruh industri jasa keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK secara online melalui kontak157.ojk.go.id.

 

 

Ditambahkannya, posisi November 2021, BPR di Bali menunjukkan perbaikan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya meskipun masih tetap mencermati dampak pandemic covid-19. Aset BPR se Bali termasuk di dalamnya BPR Lestari, sebesar Rp18,17 Triliun meningkat 4,85% dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit dan DPK juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,05% (yoy) dan 12,76% (yoy). (Pbm6)


TAGS :

Komentar