Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Rai Wirajaya, Anak "Si Kancil' yang 'Mudik' ke Kantor PWI Bali 'Megapgapan' 250 Paket Sembako

I Gusti Agung Rai Wirajaya dan A.A Istri Paramitha Dewi (baju merah) menyerahkan secara simbolis 250 paket sembako kepada Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra didampingi pengurus. (Foto/PBM)

Denpasar, PorosBali.com- Di tengah kesibukan menjadi seorang legislatif, I Gusti Agung Rai Wirajaya yang kini duduk di Komisi XI DPR RI berkesempatan "mudik" ke "kawitan" Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali di Lumintang, Denpasar Utara, Rabu (19/4/2023). Sebagai wujud rasa kekeluargaan, Rai Wirajaya "megagapan"  (membawa oleh-oleh, red) berupa 250 paket sembako. 

"Ini suatu kesempatan yang sangat berbahagia, saya kembali ke rumah saya, kawitan. Saya bilang demikian karena orangtua saya, ajik (I Gusti Gede Raka Wiratma, red) adalah Ketua PWI Bali periode 1972 -1983. Saat itu, kondisi dan situasi PWI, wartawan pada saat itu, lagi banyak-banyaknya tekanan, namun bisa berjalan, bahkan kegiatan-kegiatan dan aktivitasnya cukup tinggi," ujar Agung Rai Wirajaya yang kerap disapa ARW seraya terkesan mengenang masa kecilnya yang kerap bermain di Kantor PWI Bali. 

Baca juga: Edukasi Jasa Keuangan di Kalangan Generasi Muda, Rai Wirajaya dan OJK Sasar Mahasiswa Undiknas

Agung Rai Wirajaya, yang didampingi putrinya, A A Istri Paramita Dewi, salah satu tokoh perempuan Kota Denpasar,  mengungkapkan,  Ajik-nya (ayah), dulu dijuluki ‘Si Kancil’ oleh Menteri Penerangan di zamannya, Harmoko. Rai Wirajaya beranggapan kedatangannya ke PWI, tentu sudah tidak asing lagi, karena dirinya sudah menjalin silahturahmi serta kerap menjalin komunikasi dengan insan pers. Apalagi saat ini dirinya duduk di Komisi XI DPR RI. 

"Batin kita, batin saya sendiri, tidak lepas daripada darah yang mengalir sebagai seorang wartawan. Dari itulah, saya berharap PWI terus berjalan dan terus eksis. Mari kita jalin komunikasi yang baik, agar di kemudian hari PWI semakin bertahan dari gempuran-gempuran dunia digital," ujar politisi militan PDI Perjuangan yang sudah duduk selama 4 periode di DPR RI.

A.A. Istri Paramitha Dewi, I Gusti Agung Rai Wirajaya dan IGMB Dwikora Putra. (Foto/pbm)

Namun, tentunya dalam konteks kode etik yang terus dijalankan, siapa pun yang bernaung di PWI, Agung Rai Wirajaya mengajak untuk selalu mengedepankan kode etik jurnalistik sebagai rujukan para wartawan, agar memberikan contoh kepada yang lain. Alasannya, PWI merupakan organisasi wartawan tertua.

"Saya berharap serangkaian Hari Pers Nasional tingkat Provinsi Bali ini, di kemudian hari, agar terus didengungkan semangat menjaga keutuhan NKRI dan juga jiwa-jiwa wartawan yang kritis. Yang muda-muda pun, saya berharap, jangan lepas kontrol terhadap kode etik jurnalistik yang sudah disusun, yang dibuat oleh senior-senior, agar terus  didalami dan dijadikan panduan dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik," kata mantan Anggota DPRD Bali itu.

Sementara itu, Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra, didampingi beberapa pengurus, menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Agung Rai Wirajaya. Ia mengatakan, Agung Rai Wirajaya tidak hanya baru kali membantu PWI Bali dengan bantuan paket sembako tetapi juga banyak membantu merealisasikan program-program PWI.

"Sebenarnya, dari kami PWI, hanya satu kata, matur suksma (terimakasih, red), karena bagaimanapun, Pak Agung Rai sudah banyak membantu kita di PWI, terutama untuk merealisasikan program-program PWI. Untuk kali ini, beliau mendukung kita serangkaian Hari Pers Nasional Provinsi Bali di Jembrana, 4 dan 5 Mei mendatang," ucap Pemimpin Redaksi Harian Warta Bali ini 

Baca juga: Realisasikan Bantuan Keagamaan, Rai Wirajaya dan BI Gelontor 2.000 Paket Sembako

Disebutkan, kali ini Agung Rai Wirajaya mendukung PWI dalam kegiatan sosial, memberikan 250 paket sembako. "PWI sangat berterima kasih, mengapresiasi sekali dukungannya, dan ke depan, tentu PWI berharap selaku Anggota DPR RI yang duduk di Komisi XI agar Pak Agung tetap mendukung PWI Bali melalui  program-program yang bisa disinergikan.

"Kenapa demikian, karena PWI adalah beliau juga, beliau darahnya adalah darah wartawan, dimana, orangtua, ajik beliau, adalah ketua PWI ketiga, PWI di masa-masa sulit, wartawan di masa-masa sulit. Dan kami adalah generasi penerusnya. Sudah tentu, hubungan keterikatan, benang merah itu, tetap ada dan ini tentu bisa kita teruskan. "Sekali lagi, bagi PWI, beliau, selain sebagai sahabat, juga sebagai orangtua di PWI, karena, bagaimanapun juga, meskipun beliau tidak terjun langsung sebagai wartawan, sebagai pengelola media, tetapi, darah beliau adalah darah wartawan, dan tentu saja, seperti yang kita saksikan hari ini, tetap ingat sebagai wartawan, tetap ingat dengan kawitan-nya, yang telah dirintis atas kerja keras orangtua beliau di masa lalu," pungkas Dwikora.

Penyerahan paket sembako di Panti Sosial Tresna Wreda Wana Seraya (atas) dan Yayasan Al-Ittihad Rashid Wa Habib. (Foto/pbm)

Tak menunggu lama,  usai menerima bantuan sembako dari Agung Rai Wirajaya, Ketua PWI Bali bersama beberapa pengurus langsung meluncur ke Yayasan Al-Ittihad Rashid Wa Habib, yang berlokasi di Tegal, Pemecutan, Denpasar dan Panti Sosial Tresna Wreda Wana Seraya Biaung, Gianyar. Tujuannya tak lain untuk menyalurkan bantuan sembako dari Agung Rai Wirajaya. Bantuan paket sembako ini juga disalurkan kepada anggota PWI Bali yang merayakan Idul Fitri serta sejumlah panti asuhan di Kabupaten Jembrana. (*)


TAGS :

Komentar